Apresiasi Drama itu Apa ya?
Assalamu'alaykum Teman-teman semua!!👋
Apa kabar? Semoga sehat selalu yaa💓
Ini udah masuk ke Blog aku yang ke-6 lohh!!
Di pembahasan kita kali ini, kayaknya temen-temen udah gak asing deh sama materinya.. jadi, langsung aja yuk kita mulai. Simak baik-baik yaa!
Teman-teman pasti udah tahu kan apa itu Drama?
Drama ini berasal dari bahasa Yunani "Draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau bereaksi dan sebagainya. Adapun istilah lain drama itu berasal dari kata Drame, ini merupakan sebuah kata dari Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid artinya drama bermaksud untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah.
Jadi, Drama ini adalah Jenis Sastra berupa lakon yang ditulis dengan dialog-dialog yang memperhatikan unsur-unsur dengan gerak atau perbuatan yang akan di pentaskan di atas panggung (Milawati, 2011).
Perbedaan antara Drama Anak dengan Drama Dewasa
Drama anak memiliki berbagai perbedaan dengan drama orang dewasa. Drama anak menggunakan bahasa yang sederhana dan ceritanya lebih mengacu pada dunia anak-anak, sehingga cerita kehidupan dan alurnya dapat mudah dipahami oleh anak-anak. Drama orang dewasa memiliki cerita yang lebih rumit dan biasanya menggunakan bahasa yang lebih kompleks.
Pada umumnya, drama orang dewasa menampilkan drama dengan dialog langsung dari suara pemeran ketika berada di atas panggung, sedangkan drama anak, khususnya anak PAUD dan anak SD kelas rendah, biasanya menggunakan dialog yang telah direkam dan disatukan dengan backsound atau musik pementasan drama untuk memudahkan anak dalam memainkan drama. Kemudian, pada bagian persiapan pementasan, persiapan drama anak biasanya disiapkan oleh guru atau orang tua, baik dari pemilihan cerita, pembuatan properti, dialog, penyewaan kostum, dan lain sebagainya.
Adapun Ciri-Ciri Teks Drama, sebagai berikut :
Teks drama memiliki ciri-ciri yang dapat berfungsi sebagai pembeda dari teks-teks lainnya. Ciri-ciri teks drama tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seluruh cerita berbentuk dialog. Baik tokoh maupun narator.
b. Semua dialog tidak menggunakan tanda petik (“…”). Dialog drama bukan kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama tidak memakai tanda petik.
c. Teks drama dilengkapi petunjuk lakuan yang digunakan sebagai petunjuk bagi pemeran dalam melakukan sesuatu. Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung (…).
d. Teks drama memuat konflik
e. Selalu ada kegiatan yang dilakukan.
Okee, pembahasan kali ini sedikit aja yaa teman-teman..
Semoga walaupun sedikit, tetap bisa bermanfaat yaa untuk aku dan teman-teman semua!
Jangan lupa Like dan Komennya yaa. Bye byee👋💓💓
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Sumber :
Milawati, T. (2011). Peningkatan Kemampuan Anak Drama dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auidtiri Visual Intelektual (SAVI). Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(2), 70–78.
Studocu. 2022. Teori dan Apresiasi Sastra di SD “Genre Sastra: Drama”. Diakses pada 1 Mei 2023 dari, https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/teori-dan-apresiasi-sastra-di-sd/makalah-genre-sastra-anak-drama/39446160
Komentar
Posting Komentar